Ketetapan Allah yang Indah

“Hidup”, judulnya. Buah karya seseorang yang biasa disapa Kang Ihsan. 

Terdapat 4 bab di dalamnya. Yuk, kita bahas satu per satu!

Bab 1 Hikmah di Balik Sebuah Peristiwa

     Jadi, pada bab 1 ini terdapat pesan, bahwa di setiap peristiwa yang terjadi tentu terdapat sebuah hikmah di dalamnya. Hidup hakikatnya terus berjalan. Bertahan bukan berarti berhenti. Kita nggak boleh menyerah saat ada masalah. Hidup memang kita yang menjalani, namun Tuhan yang mengatur segalanya. Kita adalah manusia yang bisa melakukan perubahan. Kita selalu dihadapkan pada pilihan. Dan saat kita memilih sesuatu, itu berarti kita juga harus bertanggung jawab dan menanggung resiko pada pilihan tersebut.

Bab 2 Ketetapan Terindah

     Pada bab 2 ini, kita diyakinkan bahwa rencana Allah pasti selalu indah, penuh hikmah. Mungkin kita kecewa dengan ketetapan yang tidak sesuai dengan pilihan hati kita sebelumnya. Mungkin kita berpikir, mengapa Allah tidak mengabulkan apa yang dipinta hamba-Nya? Dan beberapa mungkin-mungkin yang lain yang kita rasakan pada saat itu. Namun, itu semua adalah yang terbaik untuk kita. Yang sesuai dengan diri, kemampuan, dan keadaan kita. Perbanyak mengucap syukur, agar hidupmu teratur tanpa merasa diatur.

Bab 3 Menjaga Hati

     Pada bab 3 ini, kita diajarkan bagaimana belajar merelakan, melepaskan, mengikhlaskan, dan tidak lagi bersedih dengan apa yang menimpa diri kita. Setiap kita pasti pernah ditinggalkan. Itu menyesakkan. Sakit. Pedih. Perih. Gelisah. Bercampur menjadi satu. Namun, bersedih bukanlah cara untuk menyelesaikannya. Boleh sesekali menangis. Untuk melegakan, meredakan. Bukan untuk menyelesaikan. Kita harus tegar dan kuat. Apakah kita akan sempoyongan ketika hidup tanpanya? Apakah kita bisa mati kelaparan jika melihat dia bersama yang lain? Mari, ikhlaskan. Tinggalkan kesedihan. Jagalah hatimu untuk masa depanmu mendatang.

Bab 4 Berdamai dengan Hati

     Dan pada bab terakhir, kita diajarkan untuk berdamai dengan hati. Bab 4 ini sangat berkaitan dengan bab sebelumnya. Terkadang kita merasa bersedih tanpa mengetahui apa yang menjadi sumber kesedihan kita. Tiba-tiba air mata keluar begitu saja tanpa permisi. Kita merasa sendiri. Kita dibayangi oleh hal-hal yang tidak bisa membuat kita tenang. Kita panik, merasa tertekan. Padahal kita punya Allah. Kita punya Yang Maha Kuasa. Maafkanlah diri sendiri, supaya bahagiamu segera bersemi.


#RCO8
#OneDayOnePost #ReadingChallengeODOP
#pengembangandiri

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer